Perlukah Merapikan Feeds Instagram?
8:50 AM
Hampir tiga tahun terakhir, Intagrammer di Indonesia khususnya remaja memerhatikan feeds Instagram. Dimulai dengan foto
yang dihiasi dengan bingkai di pinggir, satu gambar dipecah menjadi 3-9 bagian,
upload foto satu per satu dengan selang-seling foto polos, memiliki tone yang
sama, dan sebagainya. Mereka melakukannya karena mereka memiliki selera
masing-masing dalam Instagram. Bahkan, terdapat beberapa yang tidak peduli sama
sekali dengan feeds mereka.
Dari total responden saya mengenai “Perlukah
Merapikan Feeds?”, telah menggunakan
Instagram rata-rata selama tiga sampai lima tahun, yang berarti mereka dapat
menilai bagaimana fenomena ini terjadi. Mayoritas berpendapat bahwa merapikan feeds Instagram kurang penting untuk
dilakukan, mereka hanya menikmati melalui timeline
saja. Namun, bagi mereka, dengan merapikan feeds
pada profile Instagram menarik. Walaupun,
sebagian lagi menjawab biasa saja dan beberapa mengatakan hal tersebut spam.
Mungkin bagi Instagrammer
yang sangat sering merapikan feeds,
tidak terlalu memikirkan followers
apakah terganggu atau tidak, sehingga menimbulkan tanggapan para responden yang
kebanyakan tidak suka cara merapikan feeds
dengan satu gambar yang dipecah menjadi tiga bahkan sampai sembilan bagian. Karena,
mengapa hanya untuk melihat satu foto penuh harus dengan klik profile/stalking? Dari tanggapan
tersebut muncullah pemikiran-pemikiran ‘apasih tujuan mereka merapikan feeds?’ dan jawabannya cukup simpel,
yaitu iseng atau hanya agar enak dipandang. Padahal, secara tidak sadar mereka
yang merapikan feeds terlalu
berlebihan telah menjadi spammer timeline.
Rentang upload
foto di Instagram juga jarang ada yang memperhatikan. Karena, banyak dari
mereka melakukannya apabila mood atau
memiliki stok foto untuk di-upload. Sekarang,
terdapat fitur baru dalam Instagram yang memungkinkan para pengguna meng-upload banyak foto menjadi satu post. Fitur tersebut sangat bermanfaat,
agar mengurangi banyaknya postingan yang berantakan akibat feeds-addict ini. Tetapi, tetap saja ada yang lebih memilih untuk upload foto satu per satu.
Mengenai fenomena ini, mungkin sangatlah remeh
bahkan jarang sekali dipedulikan oleh remaja Indonesia yang juga sebagai
pengamat sosial media. Namun, apabila diteliti lebih dalam, maka kita dapat
tanggapan yang sering dirasakan tapi susah untuk dibahas. Maka dari itu mengapa
saya meneliti ini agar kalian (pembaca dan responden) dapat membahasakan apa
yang kalian rasakan setiap harinya dalam dunia Instagram saat ini. Pesan yang
dapat diambil adalah instagrammer harus
dapat membedakan mana yang layak untuk di-upload
banyak atau hanya satu saja, demi menghargai followers. Followers ada
karena ingin tahu apa yang hendak kamu bagi dalam timeline, bukan untuk memperkeruh isi timeline. Meow!
0 comments